Sapi bali (Bos sondaicus) merupakan salah satu bangsa sapi asli Indonesia dan merupakan hasil domestikasi dari banteng liar (Bibos Banteng). Sapi bali sering disebut 'sapi perintis' karena mempunyai keunggulan dibandingkan sapi asli lainnya dalam mempertahankan daya hidupnya.
Sapi bali tersebar hampir diseluruh propinsi di Indonesia dan berkembang cukup pesat di beberapa daerah karena memiliki beberapa keunggulan, yaitu mempunyai daya adaptasi yang baik terhadap lingkungan yang buruk, seperti daerah bersuhu tinggi dan mutu pakan rendah atau jelek. Selain itu sapi bali mempunyai tingkat kesuburan yang cukup tinggi, yaitu mencapai 83%.
Produksi karkas Sapi Bali cukup tinggi yaitu mencapai 56-57%. Kelemahan sapi bali adalah kurang tahan atau rentan terhadap beberapa penyakit, antara lain penyakit jembrana, ramadewa dan ingusan yang dapat ditularkan melalu domba.Hasil persilangan dengan bangsa lain antara lain SIMBAL (Simental x Bal), HERBAL (Hereford x Bali), Limbal (Limousin x Bali) tidak rentan terhadap penyakit khusus tersebut.
Sapi bali mempunyai ciri khusus berwarna merah bata, tetapi jantan yang dewasa berubah jadi hitam. Tanda-tanda khusus sapi bali, adlah warna putih pada bagian belakang paha dan pantat, pinggiran bibir atas, kaki bagian bawah mulai tarsus dan carpus sampai batas pinggir kuku, bulu pada ujung ekor, bulu bagian dalam telinga putih, terdapat garis belut (garis hitam) yang jelas nampak pada bagian atas punggung.