Sapi madura merupakan sapi lokal Indonesia dan merupakan potensi plasma nuftah yang perlu dijaga kelestarian dan kemurniannya. Sapi madura diduga berasal dari hasil persilangan antara banteng dengan sapi zebu. Sapi madura yang jantan maupun betina mempunyai warna bulu merah bata agak kekuning-kuningan, dengan perut dan paha sebelah dalam berwarna putih.
Bentuk tubuhnya kecil, kaki pendek dan kuat. Sapi jantan mempunyai punuk yang berkembang dengan baik, sedangkan yang betina tidak berpunuk. Tanduknya kecil, pendek melengkung setengah lingkaran dengan ujung mengarah ke depan. Tanduk sapi betina perkembangannya kurang baik dan hampir tidak tampak.
Sapi madura bagi masyarakat pulau madura, disamping sebagai tenaga kerja disawah dan dikembangbiakkan, masih mempunyai fungsi sebagai hiburan dan olah raga yang merupakan ciri kebudayaan masyarakat, yaitu karapan sapi untuk yang jantan dan peragaan sapi (Sapi Sono) untuk yang betina.