Sapi potong di indonesia mempunyai
peranan yang sangat penting. Selain sebagi penyedia protein hewani bagi
masyarakat, sapi potong juga memainkan peranan penting dalam kehidupan
petani/peternak di daerah pedesaan, yakni sebagai tabungan yang
sewaktu-waktu dapat di jual untuk berbagai keperluan, penyedia
manure/pupuk dapat kandang yang dapat menyuburkan lahan pertanian,
penyedia tenaga kerja untuk mengolah lahan, serta pemanfaat sisa hasil
pertanian seperti jerami padi, jagung, kacang tanah, dan lain
sebagainya. Dilihat dari peran gandanya, keberadaan sapi potong sangat
mendukung kehidupan ekonomi keluarga peternak.
Disisi
lain, seiring bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia, kebutuhan akan
daging dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Sementara itu,
populasi sapi potong di Indonesia tidak mengalami peningkatan yang
berarti, sehingga pemerintah masih perlu mengimpor sapi dan daging dari
luar negeri. Melihat dari permasalahan tersebut, sesungguhnya sapi
potong masih berpotensi cukup besar untuk dikembangkan.
Di
Indonesia, 90% sapi potong berada ditangan para peternak di daerah
pedesaan, dengan kepemilikan 2-5 ekor untuk setiap peternak. SApi potong
di budidayakan oleh peternak secara usaha tani dengan pola integrasi
dengan tanaman pertaniannya.Pola pemeliharaan sapi potong masih bersifat
tradisional dan sederhana, padahal tata pemeliharaan yang baik menjadi
kunci pokok dalam keberhasilan pengembangan sapi potong.
Pada
umumnya peternak memelihara sapi potong untuk digemukkan (fattening)
dan dikembangbiakkan/dibibitkan (breeding). Pada pola penggemukkan,
hasil yang akan di capai adalah perolehan pertambahan berat badan harian
atau average daily gain (ADG) yang tinggi. Pada pola breeding, hasil
yang diharapkan adalah perolehan anak sapi atau pedet yang berkualitas.
Pada
daerah-daerah tertentu, sapi potong juga digunakan sebagai ternak kerja
untuk menarik bajak, garu atau gerobak. Selain mampu bekerja pada lahan
yang sangat sempit dan tidak efisien apabila dikerjakan oleh hand
tractor, ternak kerja juga mampu memngurangi pemakaian BBM dan polusi
udara.
Hasil
samping dari pemeliharaan sapi potong adalah mature yang dapat dijual
atau digunakan sebagai pupuk organik bagi tanaman pertanian. Pupuk
organik merupakan pupuk yang bernilai sangat tinggi, dan bermanfaat bagi
tanah dan tanaman apabila telah diolah dengan baik.
Untuk
mendapatkan ADG yang optimal maupun pedet yang baik, serta kegunaan
hasil samping yang dari sapi potong yang lain, maka tata laksana
pemeliharaan yang baik dan efisien harus sungguh-sungguh diperhatikan.
Selain itu diperlukan perencanaan usaha secara matang dengan
memperhatikan sumber daya yang tersedia dan potensi pasar yang baik,
sehingga pendapatan yang diperoleh optimal.
Tata
laksana pemeliharaan sapi potong meliputi pemilihan bibit/bakalan,
perkandangan, pengelolaan pakan, pengelolaan reproduksi (untuk tujuan
0 comments:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.